5 Daftar Negara Dengan Mayoritas Penduduk Terbanyak di Dunia – Penduduk membidik pada sejumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah atau negara pada waktu yang tertentu. Istilah ini mencakup semua orang yang tinggal di wilayah tersebut, termasuk yang memiliki kewarganegaraan atau yang tidak, serta yang tinggal secara permanen atau sementara.
Penduduk suatu wilayah dapat dihitung berdasarkan sensus yang dilakukan secara berkala oleh pemerintah atau lembaga statistik resmi. Data mengenai penduduk sangat penting untuk perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, kebijakan publik, dan penelitian ilmiah di berbagai bidang.
Dengan memahami jumlah dan karakteristik penduduk, pemerintah dan organisasi dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
5 Daftar Negara Dengan Mayoritas Penduduk Terbanyak di Dunia Pertengahan Tahun 2024
5 Daftar Negara Dengan Mayoritas Penduduk Terbanyak di Dunia. Berdasarkan data terkini dari Worldometer per 30 April 2024, berikut 5 negara dengan mayoritas penduduk terbanyak di dunia:
1. Negara India
India saat ini menjadi negara dengan populasi terbanyak di dunia, dengan perkiraan mencapai 1,44 miliar jiwa per 30 April 2024, berdasarkan data Worldometer. Angka ini melampaui China, yang sebelumnya menempati posisi pertama.
Populasi India terus berkembang pesat dan diprediksi akan terus meningkat pada beberapa dekade kelak nantinya. Diperkirakan India akan mencapai puncak populasi sekitar 1,7 miliar jiwa pada tahun 2063.
Pertumbuhan populasi yang tinggi ini menghadirkan berbagai tantangan dan peluang bagi India. Di satu sisi, hal tersebut busa memberatkan pada sumber daya alam dan infrastruktur terhadap negara. Di sisi lain, hal ini juga dapat memberikan peluang ekonomi yang besar dengan menciptakan pasar domestik yang besar dan tenaga kerja yang berlimpah.
Pemerintah India telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengelola pertumbuhan populasi. Seperti program keluarga berencana dan peningkatan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan.
2. Negara China
Populasi China, yang pernah menjadi negara terpadat di dunia, mengalami sedikit penurunan dalam dua tahun terakhir. Menurut data Worldometer per 30 April 2024, populasi China mencapai 1,43 miliar jiwa. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dari 1,44 miliar jiwa pada tahun 2022.
Penurunan populasi ini merupakan fenomena baru bagi China, yang selama beberapa dekade mengalami pertumbuhan populasi yang pesat. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini termasuk tingkat kesuburan yang rendah, populasi yang menua, dan urbanisasi yang cepat.
Penurunan populasi China memiliki implikasi yang luas bagi ekonomi dan masyarakat negara tersebut. Tenaga kerja yang menyusut dapat membebani pertumbuhan ekonomi, sementara populasi yang menua dapat meningkatkan tekanan pada sistem perawatan kesehatan dan jaminan sosial.
Pemerintah China telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatasi penurunan populasi ini, seperti insentif untuk memiliki anak dan peningkatan akses ke layanan penitipan anak. Masa depan populasi China masih belum pasti dan akan bergantung pada efektivitas kebijakan ini dan faktor-faktor lain seperti kemajuan teknologi dan perubahan norma sosial.
3. Negara Amerika Serikat
Populasi Amerika Serikat mencapai 341,2 juta jiwa per 30 April 2024, menempatkannya sebagai negara terpadat ketiga di dunia. Angka ini menunjukkan pertumbuhan moderat dibandingkan tahun 2022, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 0,35%.
Meskipun mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan beberapa negara lain. Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan populasi yang signifikan dan beragam. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan populasi AS termasuk imigrasi, kelahiran, dan tingkat kematian.
Imigrasi memainkan peran penting dalam pertumbuhan populasi AS, dengan jutaan imigran dari seluruh dunia datang ke negara ini untuk mencari peluang yang lebih baik. Populasi AS diproyeksikan akan terus tumbuh dalam beberapa dekade mendatang, mencapai 362 juta jiwa pada tahun 2050.
Akan tetapi, pertumbuhan ini diproyeksii akan memerlukan banyak waktu, dikarenakan tingkat produksi yang rendah dan populasi yang semakin tua. Perubahan populasi AS memiliki implikasi yang luas bagi berbagai aspek kehidupan, seperti sumber daya alam, infrastruktur, ekonomi, dan politik.
4. Negara Indonesia
Indonesia negara terpadat keempat di dunia memiliki populasi yang mencapai 278,8 juta jiwa per Desember 2023, berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Angka ini menunjukkan peningkatan stabil dari 275,7 juta jiwa pada pertengahan 2022. Pertumbuhan populasi Indonesia didorong oleh beberapa faktor, termasuk tingkat kesuburan yang relatif tinggi dan migrasi internal.
Distribusi penduduk Indonesia tidak merata, dengan Jawa menjadi pulau terpadat dengan sekitar 58% dari total populasi. Daerah lain yang memiliki populasi besar termasuk Sumatera (21%), Kalimantan (6%), Sulawesi (5%), dan Papua (2%).
Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai kebijakan untuk mengelola pertumbuhan populasi dan memastikan distribusi yang merata. Seperti program keluarga berencana dan pengembangan infrastruktur di daerah pedesaan.
Masa depan populasi Indonesia akan bergantung pada efektivitas kebijakan ini, tren demografis global, dan perkembangan ekonomi negara.
5. Negara Pakistan
Pakistan adalah sebuah negara tetangga India di Asia Selatan, menempati posisi kelima dalam daftar negara terpadat di dunia dengan populasi mencapai 243,17 juta jiwa per 30 April 2024, menurut Worldometer. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari 235 juta jiwa pada tahun 2022.
Pakistan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, dengan rata-rata 3,2 anak per wanita, dan merupakan salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan populasi yang cepat. Populasi Pakistan diprediksi akan terus bertambah didalam beberapa dekade yang akan datang, menjangkau hingga 300 juta jiwa pada tahun 2050.
Pertumbuhan populasi yang pesat ini menghadirkan berbagai tantangan dan peluang bagi Pakistan. Di satu sisi, hal ini dapat membebani sumber daya alam dan infrastruktur negara, serta meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.
Di sisi lain, hal ini juga dapat memberikan peluang ekonomi yang besar dengan menciptakan pasar domestik yang besar dan tenaga kerja yang berlimpah. Pemerintah Pakistan telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengelola pertumbuhan populasi. Seperti program keluarga berencana dan peningkatan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan.
Penutup:
Perlu diingat bahwa data populasi ini dapat berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor seperti kelahiran, kematian, migrasi, dan sensus penduduk.
Daftar tersebut hanya memberikan bentuk yang konvensional tentang negara-negara atas penduduk terbanyak di dunia.
Faktor-faktor lain seperti kepadatan penduduk, pertumbuhan populasi, dan struktur usia penduduk juga perlu dipertimbangkan untuk memahami demografi global secara lebih menyeluruh.